Takalar, Infoindonesianews.com – Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi siswa sekolah dasar di Kabupaten Takalar menunjukkan bahwa kualitas makanan berada dalam ambang batas normal dan dinyatakan aman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar, dr. Nilal Fauziah, mengonfirmasi bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dari program MBG tidak menunjukkan adanya kontaminasi fisik, kimia, maupun bakteriologis yang berbahaya.
“Meskipun beberapa siswa mengalami gejala yang menyerupai keracunan setelah mengonsumsi MBG pada Rabu (26/2), hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa makanan tersebut aman. Pemeriksaan dilakukan dengan berbagai metode, termasuk tes fisik, teskit, dan penggunaan food thermometer, yang semuanya menunjukkan hasil baik,” ujar dr. Nilal melalui pesan WhatsApp, Kamis (27/2).
Namun, untuk memastikan tidak ada reaksi alergi yang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan awal, Dinkes Takalar berencana melakukan skrining alergi bagi seluruh siswa penerima MBG.
“Skrining akan dilakukan melalui wawancara langsung dengan siswa guna mengetahui apakah ada di antara mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan makanan tertentu,” tambahnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sejumlah siswa di tiga sekolah dasar di Kecamatan Mangarabombang, yakni SD Kapunrengan, SD Bonto Ba’do, dan SD Lengkese, mengalami gejala mual dan pusing setelah mengonsumsi MBG. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa gejala tersebut bukan disebabkan oleh keracunan makanan, melainkan reaksi alergi terhadap lauk ikan.
Dari total 3.219 siswa penerima MBG di tiga sekolah tersebut, 12 siswa dilaporkan mengalami gejala alergi, dengan rincian 10 siswa dari SD Kapunrengan, serta masing-masing 1 siswa dari SD Bonto Ba’do dan SD Lengkese.
Dinkes Takalar mengimbau pihak sekolah dan penyedia makanan untuk lebih memperhatikan kemungkinan alergi makanan pada siswa guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
(Al)