Infoindonesianews.com – Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 01, Danny Pomanto bersama pasangannya Azhar Arsyad (DIA), menunjukkan ketegasan dalam upaya menyelamatkan Sulsel dari ketimpangan pembangunan dan beban utang daerah.
Dalam debat Pilgub Sulsel yang berlangsung di Hotel Four Points, Danny mengungkapkan ketimpangan ini dengan jelas, terutama dengan sorotan tajam terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar di bawah kepemimpinannya yang kontras dengan utang provinsi Sulsel.
Selama debat yang digelar Senin malam, Danny menyoroti peran pemerintah kota yang menurutnya berperan aktif dalam membangun infrastruktur yang mestinya menjadi tanggung jawab provinsi.
Salah satu proyek penting yang dibahas adalah Jembatan Barombong. Danny menyayangkan bahwa proyek vital ini tidak pernah diusulkan pemerintah provinsi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), meskipun jelas dibutuhkan.
“Pemerintah kota ini punya anggaran, Insya Allah Makassar tahun depan bisa mencapai Rp2 triliun, kita tidak punya utang,” ujar Danny dalam debat tersebut, menekankan kekuatan fiskal Makassar di bawah kepemimpinannya.
Danny juga menyampaikan bahwa jika diberikan kewenangan, Kota Makassar siap menuntaskan pembangunan jembatan itu dengan pendanaan yang sudah tersedia.
“Seandainya kami diberikan kewenangan, kota Makassar akan menyelesaikan pembangunan itu. Kita banyak uang, dan tidak ada beban utang,” lanjutnya.
Tudingan soal utang Sulsel sebesar Rp1,7 triliun juga menjadi sorotan Danny, yang menyebutnya sebagai beban besar yang ditinggalkan selama tiga tahun masa kepemimpinan Andi Sudirman, calon gubernur dari paslon nomor urut 2, ANDALAN HATI.
Menurut Danny, utang tersebut menjadi penghambat laju pembangunan di berbagai sektor, terutama infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.